REMAJA
GAUL TERJEBAK SEKS BEBAS
Remaja
dengan pikiran yang serba pendek, apalagi dengan modal pengetahuan agama yang
minim, sering memandang sex sebagai pelengkap kenikmatan hidup, yang bisa
dilakukan dengan siapa saja, bebas tanpa pertanggung jawaban. Dalam istilah
kerennya disebut dengan "Free Sex" Free seks ini nampaknya sudah
menjadi trend mark bagi para remaja modern saat ini.
Bukan resiko yang menjadi
pertimbangan, tetapi kesenangan dan kenikmatan yang hanya sesaatlah yang mereka
buru. Mengumbar kesenangan dengan sex merupakan cermin dari perilaku remaja
yang di adopsi dari remaja barat ini seolah mendapat pembenaran media. Terbukti
saban hari tayangan mengenai free sex dan free love menjadi tema utama dalam
sebagian besar film dan sinetron yang ditayangkan oleh TV. Akibatnya, banyak
para remaja beranggapan seks bebas adalah hal yang lumrah di era modern ini.
Yang lebih memprihatinkan, para pelaku
free seks sama sekali tidak merasa bersalah atas tindakannya itu. Padahal dari
hasil perbuatan mereka, telah menghasilkan dua atau tiga orang anak. Mereka
menganggapnya sebagai hak azasi yang tidak boleh diganggu. Toh apa yang
dilakukannya tak merugikan orang lain. Demikianlah yang selalu menjadi pegangan
mereka.
Dari data akurat yang bisa tercatat dari
285 pemudi hamil yang memeriksakan diri kepada seorang dokter ahli kandungan
kenamaan di Jakarta, 80% responden melakukan free seks di rumah, 11,2% di
hotel, dan 5% di tempat wisata. Kebanyakan dari mereka pelajar dan mahasiswa.
Hal ini menunjukkan minimnya kontrol ibu terhadap mereka dengan bebas
menggunakan sarana rumah orang tua untuk pergaulan bebas.
Apakah
mereka tidak menyadari bahwa kehidupan seks mereka yang bebas tanpa aturan
hukum yang jelas bukan saja merusak martabat manusia, tapi juga dengan sengaja
mensejajarkan diri dengan binatang. Seks
bebas atau zina sudah jelas dosa besar. Bahkan Rasulullah SAW. mensinyalir
sebagai salah satu diantara tanda semakin dekatnya hari kiamat. Rasulullah SAW.
bersabda : ”Sesungguhnya diantara tanda-tanda Kiamat itu ialah diangkatnya
ilmu, tersebarnya kebodohan, minum khamr secara terang-terangan, dan maraknya
perzinahan”. (Fathul Baril : 178).
Para pelaku seks bebas ini karena
terdorong oleh berbagai faktor yang dominan. Akan tetapi faktor yang paling
dominan dan disinyalir menjadi sumber utama para pelaku free sex ini adalah :
1) Kualitas diri remaja itu sendiri,
seperti perkembangan emosional yang tidak sehat, mengalami hambatan dalam
pergaulan sehat, kurang mendalami norma agama, ketidakmampuan mempergunakan waktu
luang, tidak mampu dalam mengatasi masalah sendiri, berada dalam kelompok yang
tidak baik, dan memiliki kebiasaan negatif terutama di rumah atau kurang
disiplin dalam menjalani kehidupan di rumah.
2) Kualitas
lingkungan keluarga yang tidak mendukung anak untuk berlaku baik, seperti anak
kurang bahkan tidak mendapatkan kasih sayang berarti akibat kesibukan kedua
orang tua diluar rumah, dan pergeseran norma keluarga dalam mengembangkan norma
positif seperti tidak adanya pendidikan dan kebiasaan melakukan norma agama. Disamping itu keluarga tidak
memberikan arahan tentang seks yang sehat.
3) Kualitas lingkungan yang kurang sehat,
seperti lingkungan yang tidak ada pengajian agama dan lingkungan masyarakat
yang telah mengalami kesenjangan komunikasi (gap) antar tetangga.
4) Minimnya kualitas informasi yang masuk
pada remaja sebagai akibat globalisasi. Akibatnya anak remaja sangat kesulitan
atau jarang mendapatkan informasi sehat dalam hal seksualitas. Bahkan justru
media massa kini, terutama media remaja cenderung mengutamakan bisnis dengan
lebih banyak meng-ekspose seksualitas yang tidak sehat dengan mengesampingkan
pendidikan moral.
Pendek kata, remaja yang kurang
berkualitaslah yang melakukan tindakan free seks ini. Rendahnya informasi
spiritual yang masuk ke telinga mereka, misalnya bahaya dan madlaratnya
perbuatan zina.
Islam melarang zina dengan konsekuensi
hukuman yang menakutkan itu adalah karena perzinahan membawa efek besar dari
segi sosial dan psikologis seseorang, antara lain :
1) Menyebabkan terputusnya nasab. Sebab
anak dari hasil perzinahan tidak dinasabkan kepada laki-laki yang menghamili ibunya.
2) Menyebabkan terjangkitnya penyakit
kelamin.
3) Menyebabkan jatuhnya harga diri dan
martabat.
4) Mendapat hukuman cambuk atau rajam.
5) Mendapatkan ancaman siksa di akhirat.
6) Berperilaku seperti binatang dalam
memenuhi kebutuhan biologisnya, karena tiadak adanya norma-norma agama dan
sosial yang dipegang, serta hilangnya rasa malu dari dalam jiwanya.
Demikianlah diantara dampak-dampak
negatif yang di akibatkan oleh perzinahan, maka sungguh sangat hina dan tercela
bila ada orang dalam hidupnya masih tenggelam dalam lumpur perzinahan.
Sayangnya remaja kurang menyadari
madlarat perzinahan (seks bebas) ini. Sehingga jiwa dan diri mereka belum
benar-benar terbebas dari kemungkinan tergiur dan terjerumus ke dalam kehidupan
seks bebas.
Oleh karena itu, hendaknya kita selalu
memohon perlindungan kepada Allah SWT. agar dapat dijauhkan dari segala bentuk
perzinahan.
Sumber : Faruq Al Farabi, Buku Remaja Gaul Kebablasan,
Penerbit Lintas Media Jombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Silahkan Jika Anda Ingin Memberikan Komentar, Namun Tolong Gunakan Bahasa Yang Sopan"