Administrasi Guru PAI Administrasi Guru Produktif Downloads Renungan

Sabtu, 05 Mei 2012

Remaja Gaul Suka Tawuran

REMAJA GAUL SUKA TAWURAN

Perkelahian masal, tawuran antar pelajar, mahasiswa, pengeroyokan antar pemuda kampung dan juga perkelahian antar kelompok akhir-akhir ini marak terjadi. Bahkan grafiknya menunjukkan peningkatan. Jika dulu hanya terbatas di Jakarta kota, maka kini merambah ke kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Semarang, bahkan di tempat kelahiran penulis sendiri sering terjadi. Bahkan akhir-akhir  ini  perkelahian pemuda antar kampung sudah menjadi trend.
Padahal dengan adanya adab dan etika, jika dicermati dengan logika yang sehat, bertujuan untuk menyelamatkan harkat dan martabat yang bersangkutan. Misalnya saja dengan adanya adab ketika seseorang beranjak dari masa kanak-kanak meningkat (menuju usia) ke masa remaja. Maka jika seorang remaja benar-benar menurut apa yang sudah menjadi adab dan etikanya, niscaya dirinya akan menjadi remaja yang berkualitas tinggi, terutama dilihat dari segi moral dan akhlaknya.

Jika engkau adalah remaja muslim, maka tawuran atau perkelahian apapun alasannya tidak dapat dibenarkan oleh hukum negara apalagi hukum Islam.

Ketahuilah ! bahwa mereka yang menjadi korban tawuran benar-benar akan menjadi mati konyol, yang kematiannya sama-sama tak bermanfaat. Karena kematian mereka demi mempertahankan hal-hal yang kurang prinsipil. Mati dalam keadaan euforia kemarahan, dimana ketika itu kepala-kepala mereka sedang ditunggangi oleh syetan.

Padahal orang-orang yang mati konyol akibat tawuran, sudah sulit dihitung oleh jari. Tahun 1995–2010 saja telah tercatat lebih dari 600 orang pelajar meninggal dunia. Dari tahun ke tahun tendensi perkelahian semakin meningkat yang tentu saja akan diikuti jatuhnya korban jiwa lebih banyak lagi. Belum lagi jumlah korban akibat tawuran antar kampung. Semua itu cenderung mengabaikan sisi kebaikan, kelembutan dan kemanusiaan.

Tawuran bukanlah sesuatu yang dapat kita banggakan. Karena hal tersebut akan dapat mengakibatkan tercorengnya nama sekolah, lingkungan bahkan orang tua. Tawuran merupakan tindakan radikal (keras) yang tidak patut dilakukan oleh anak-anak yang berpendidikan. Tawuran sebenarnya adalah kebiasaan preman-preman yang mungkin didasari rasa kesetiakawanan. Namun sebenarnya mereka itulah pengecut-pengecut yang tidak berani menghadapi masalahnya sendiri.

Semakin merebaknya tawuran antar pelajar maupun tawuran antar warga di kota besar maupun kecil, menimbulkan tanda tanya besar, bagaimana kelangsungan hidup bangsa jika generasi atau sebagian dari bangsa tersebut suka tawuran yang implementasinya nanti negara Indonesia suka mencampuri urusan dan kepentingan bangsa lain yang pada akhirnya dapat mengakibatkan peperangan?

Sedangkan hukuman bagi para pelaku tawuran di Indonesia relatif ringan. Sama sekali tidak membuat pelakunya jera. Lain halnya dengan hukuman pelaku tawuran di luar negeri. Dimana ada penjara khusus remaja nakal untuk menghukum remaja-remaja yang bermasalah. Apabila metode ini diterapkan di Indonesia, mungkin angka kenakalan remaja dapat ditekan seminim mungkin. Wallahu a'lam bi sawab.

Sumber : Faruq Al Farabi, Buku Remaja Gaul Kebablasan, Penerbit Lintas Media Jombang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Silahkan Jika Anda Ingin Memberikan Komentar, Namun Tolong Gunakan Bahasa Yang Sopan"